-->
  • TEORI EVOLUSI

    TEORI EVOLUSI BAGIAN I

    Mungkin kamu pernah mendengar tentang hewan-hewan purbakala seperti dinosaurus, mamoth, atau bahkan pernah melihat gambar atau animasinya. Menurutmu, benarkah pada zaman dahulu pernah ada hewan-hewan seperti itu ?

    Baca juga : PENGERTIAN TENTANG SEL DAN BAGIAN-BAGIANNYA

    Dalam penjelasan kali ini, teori evolusi tentunya telah dikemukaakan oleh para ahli berdasarkan fakta-fakta yang ada. Sampai saat ini teori evolusi masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat dan para ahli sekarang tidak tertutup kemungkinan munculnya pendapat baru tentang teori evolusi.

    A. PENDAHULUAN

    Lingkungan hidup yang ada di bumi mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Seiring dengan perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula perubahan pada makhluk hidup. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dari zaman ke zaman di pelajari dala suatu teori yang di sebut teori evolusi. Teori evolusi masih bertentangan hingga saat ini. Banyak teori yang telah dikemukakan para ahli, tetapi tampaknya belum ada satu pun teori yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena yang bertentangan dengan sejarah perkembangan makhluk hidup.

    Evolusi dalam biologi berarti proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai makhluk hidup yang ada di dunia saat ini. Evolusi mempelajari bagaimana spesies baru dapat muncul dari berbagai spesies tumbuhan dan hewan dalam jangka waktu tertentu. Evolusi juga mempelajari bagaimana spesies-spesies yang berbeda dapat memiliki kekerabatan.

    Sejak abad ke-6 sebelum Masehi, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan pendapatnya tentang asal usul berbagai jenis makhluk hidup yang ada di dunia dan banyak pendapat mereka menjadi fondasi teori evolusi.

    1. ANAXIMANDER (500 SM)


    Filsuf Yunani ini sering disebut sebagai evolusionis pertama. Anaximander mempercayai bahwa manusia berevolusi dari makhluk akuatik mirip ikan yang pindah ke darat.

    2. EMPEDOCLES (495-435 SM)

    Empedocles adalah filsuf Yunani yang menyatakan bahwa kehidupan muncul dari lumpur dan tumbuhan kemudian berubah menjadi hewan. Menurut Empedocles, makhluk-makhluk pertama memiliki bentuk seperti monster. Bentuk makhluk-makhluk ini berubah dan makhluk-makhluk yang memiliki bentuk paling baik yang mampu bertahan hidup. Pemikiran Empedocles ini adalah bentuk seleksi alam yang merupakan mekanisme penting dalam evolusi.

    3. Erasmus Darwin (1731-1802)


    Ia menulis prosa berjudul Zoonomia yang intinya menyatakan kehidupan itu berawal dari asal mula yang sama dan bahwa respons fungsional akan diwariskan pada keturunannya. Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Darwin.

    4. Sir Charles Lyell (1797-1875)


    Lyell adalah seorang ahli geologi Skotlandia yang berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka waktu yang lama. Pendapatnya ini bertentangan dengan pendapat kebanyakan pada waktu itu menganggap bumi masih berusia muda. Lyell menerbitkan teorinya dalam buku Principles of Geology. Hasil karyanya ini mempengaruhi pemikiran Charles Darwin, dan Lyell menjadi salah satu pendukung Darwin di kemudian hari.

    5. Thomas Robert Malthus (1766-1834)



    Malthus adalah ahli ekonomi inggris dengan bukunya Essay on the Principle of Population, yang intinya menyatakan tidak adanya keseimbangan antara penduduk dan bahan makanan. Selanjutnya, muncullah kata-kata yang digunakan oleh Darwin, yaitu perjuangan untuk hidup (struggle for life).

    6. George Cuvier (1769-1832)



    Menyatakan bahwa pada setiap masa diciptakan makhluk hidup yang berbeda. Teori ini disebut katastopisme. Menurut wikipedia, Katastrofisme adalah suatu gagasan bahwa Bumi pada masa lalunya telah dipengaruhi oleh berbagai kejadian bencana yang terjadi tiba-tiba, dengan cepat, dan memengaruhi seluruh bumi.

    Paradigma yang dominan pada bidang geologi pada saat ini adalah uniformitarianisme (kadang kala juga disebut sebagai gradualisme), yaitu gagasan bahwa perubahan perlahan memengaruhi penampilan bumi saat ini. Pandangan ini berkeyakinan bahwa masa kini merupakan kunci dari masa lalu dan segala sesuatunya berlanjut sebagaimana ia bermula pada awalnya. Baru-baru ini, pandangan yang lebih inklusif dan terpadu mengenai kejadian geologi telah dikembangkan dan mengubah konsensus ilmiah akan penerimaan beberapa kejadian katastrofi pada masa lalu.


    Sumber : Pratiwi, dkk. 2007. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar