-->
  • LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA " PROTEIN DAN ASAM AMINO"

    Laporan Praktikum Biokimia " Protein dan Asam Amino"


    BAB I
    PENDAHULUAN
    1.1 Latar belakang
    Asam amino adalah senyawa  yang mempunyai gugus amino dan gugus karboksil. Asam amino yang dikenal banyak sekali tetapi hanya 20 jenis yang termasuk penyusun protein alami. Asam amino umumnya larut dalam air dan hanya sebagian kecil yang larut dalam pelarut organik. Asam amino dalam larutan netral berada dalam bentuk “zwitterion” dan tidak sebagai molekul yang tidak terorganisasi. Protein adalah senyawa organik komplek yang terdiri dari C,H,O,N dan tersusun atas beberapa belerang dan fosfor. Ninhidrin adalah suatu reagen berguna untuk mendeteksi asam amino dan menetapkan konsentrasinya dalam larutan. Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon siklik, dan bila bereaksi dengan asam amino menghasilkan zat berwarna ungu
    1.2 Tujuan dan Manfaat
    Tujuan dari praktikum kelarutan asam amino adalah untuk melihat daya larut asam amino dalam pelarut-pelarut yang berbeda. Sedangkan pada Praktikum uji ninhidrin bertujuan untuk mengidentifikasi asam α-amino.
    Dengan diadakanya praktikum ini dapat mengetahui  bagaimana cara  melihat daya larut asam amino dalam pelarut-pelarut lain dan  mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi α-amino dengan uji ninhidrin
    BAB II
    TINJAUAN PUSTAKA
    Santoso (2008) yang menyatakan bahwa ninhidrin bereaksi dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan warna biru
    Novita (2009) yang menyatakan bahwa uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino
    Riawan (2000) protein memiliki molekul besar dengan berat molekul yang bervariasi antara 5000 hingga jutaan dengan hidrolisis oleh asam atau oleh enzim protein akan menghasilkan asam amino, ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein.
    Conway (2007) yang menyatakan ,Pada percobaan ninhidrin didapat hasil yaitu asam amino berupa ahnin setelah di panaskan  dengan campuran ninhidrin pada penangas air warnanya berubah menjadi biru pekat
    Poedjiadi 2004), Kelarutan protein di dalam suatu cairan, sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya
    .Protein seperti asam amino bebas memiliki titik isoelektrik yang berbeda-beda.
    Jaru Anwar (2001), menyatakan bahwa asam amino adalah senyawa anorganik yang mengandung gugus karboksil dengan demikian mempunyai sifat asam-basa.
    (Rahani,2002) yang menyatakan protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam dan basa. Daya larut protein berbeda di dalam air, asam, dan basa; ada yang mudah larut dan ada yang sukar larut.Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter dan kloroform
    Asam amino merupakan satuan penyusun protein, berdasarkan rumus bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino (Anwar M 2001 )
    BAB III
    MATERI DAN METODA
       1.1  Tempat dan Waktu
    Kegiatan praktikum Biokimia mengenai Protein dan Asam amino ini dilaksanakan pada hari Jumat Tanggal 21 Maret 2014, pada pukul 13.00 WIB s/d selesai di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
       1.2  Materi
    Adapun bahan yang digunakan  pada praktikum kelarutan asam amino adalah NaOH, HCl, Aquades (H2O), Etanol, Kloroform  masing-masing sebanyak 1 ml dan asam-asam amino berupa glisin, tirosin, glutamat, lisin, dan alanin dalam bentuk pedat masing-masing 0,1 gr. Pada praktikum uji ninhidrin, bahan yang digunakan adalah glisin tirosin, glutamat, lisin dan alanin masing masing sebanyak 2 ml dan pereaksi ninhidrin sebanyak 1 ml. Sedangkan Alat yang di gunakan pada praktikum ini adalah adalah tabung reaksi , rak tabung reaksi,  gelas ukur  , batang pengaduk, pipet tetes, pembakar spiritus , penjepit tabung reaksi.
       1.3  Metoda
    Adapun metoda yang di gunakan pada praktikum kelarutan asam amino  pertama siapkan 5 buah tabung reaksi yang diletakan pada rak tabung reaksi, masukan NaOH, HCl, Aquades (H2O), Etanol, Kloroform  masing-masing sebanyak 1 ml, kemudian masukan glisin, tirosin, glutamat, lisin, dan alanin masing-masing 0,1 gr kemudian aduk dan amati perubahanya.
    Sedangkan metoda yang di gunakan dalam praktikum uji ninhidrin adalah pertama siapkan 5 buah tabung reakasi,  masukkan 2 ml asam amino berupa glisin, tirosin, glutamat, lisin, dan alanin yang akan di identifikasi ke dalam tabung reaksi dengan PH netral, kemudian tambahkan pereaksi ninhidrin sebanyak 1 ml pada masing masing tabung reaksi ,setelah itu didihkan dengan pembakar spiritus, amati perubahanya
    BAB IV
    HASIL DAN PEMBAHASAN
    Asam amino merupakan satuan penyusun protein, berdasarkan rumus bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino (Anwar M 2001 )
    Kelarutan asam amino
    No
    Asam Amino
    Pelarut
    NaOH
    HCl
    H2O
    Etanol
    Kloroform
    1
    Glisin
    Larut
    Larut
    Larut
    Tidak larut
    Tidak larut
    2
    Tirosin
    Tidak larut
    Tidak larut
    Tidak larut
    Tidak larut
    Tidak larut
    3
    Glutamat
    Tidak larut
    Tidak larut
    Tidak larut
    Tidak larut
    Tidak larut
    4
    Lisin
    Larut
    Larut
    Larut
    Tidak larut
    Tidak larut
    5
    Alanin
    Larut
    Larut
    Tidak larut
    Tidak larut
    Tidak larut
               
     Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setelah di masukkan  ke dalam reaksi cairan NaOH  di   campur dengan larutan asam amino tirosin dan glutamat, didapat pada glutamat terdapat endapan putih , sedangkan pada tirosin hasilnya cairan atau larutan berwarna putih susu kekeruhan dan tidak semuanya larutan larut dalam larutan tersebut, ini sesuai dengan pendapat (Rahani,2002) yang menyatakan protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam dan basa. Daya larut protein berbeda di dalam air, asam, dan basa; ada yang mudah larut dan ada yang sukar larut.Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter dan kloroform
    Hal ini sesuai dengan pendapat Jaru Anwar (2001), menyatakan bahwa asam amino adalah senyawa anorganik yang mengandung gugus karboksil dengan demikian mempunyai sifat asam-basa. Pada percobaan kelarutan asam amino dengan pelarut etanol, tidak terjadi kelarutan, begitu juga pada kloroform terdapat gumpalan gumpalan berwarna putih.
    (Poedjiadi 2004), Kelarutan protein di dalam suatu cairan, sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya.Protein seperti asam amino bebas memiliki titik isoelektrik yang berbeda-beda.
    Uji Ninhidrin Adalah uji umum untuk protein dan asam amino. Ninhidrin dapat mengubah asam amino menjadi suatu aldehida. Uji ninhidrin dilakukan dengan menambahkan beberapa tetes larutan ninhidrin yang tidak bewarna ke dalam sampel., kemudian dipanaskan beberapa menit. Adanya protein ditunjukkan oleh terbentuknya warna ungu.
    Uji ninhidrin
    No
    Asam Amino
    Waktu
    Warna setelah dipanaskan
    1
    Glisin
    1,23 menit
    Ungu pekat
    2
    Tirosin
    1 menit
    Ungu pekat
    3
    Glutamat
    1 menit
    Biru eunguan
    4
    Lisin
    1 menit
    Merah  keunguan
    5
    Alanin
    44 detik
    Biru tua
                Berdasarkan tabel diatas terjadi perubahan warna padaa asam amino yang telah dicampur dengan pelarut ninhidrin. Warna yang diperoleh adalah biru dan ungu. Hal ini sesuaidengan pendapat Conway (2007) yang menyatakan ,Pada percobaan ninhidrin didapat hasil yaitu asam amino berupa ahnin setelah di panaskan  dengan campuran ninhidrin pada penangas air warnanya berubah menjadi biru pekat. Hal ini juga disesuaikan dengan pendapat yang menyatakan bahwa asam amino yang dipisahkan direaksikan dengan ninhidrin untuk mengahsilkan warna biru – ungu.
    Hal ini juga sesuai dengan pendapat Santoso (2008) yang menyatakan bahwa ninhidrin bereaksi dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan warna biru. Dari percobaan pada asam amino glisin dan tirosin  terjadi perubahan warna ke ungu pekat. Hal ini sesuai dengan pendapat Menurut Novita (2009) yang menyatakan bahwa uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino.Ninhidrin dapat mengubah asam amino menjadi suatu aldehida.Ninhidrin dilakukan dengan menambahkan beberapa tetes larutan ninhidrin yang terlihat tidak warna kedalam sampel, kemudian dipanaskan beberapa menit.Adanya protein ditandai dengan adanya perubahan warna ungu. Sedangkan menurut Riawan (2000) protein memiliki molekul besar dengan berat molekul yang bervariasi antara 5000 hingga jutaan dengan hidrolisis oleh asam atau oleh enzim protein akan menghasilkan asam amino, ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein.
    KESIMPULAN
    Dengan melaksanakan  praktikum mengenai kelarutan asam amino dapat disimpulkan bahwa dya larut beberapa asam amino tertentu dapat larut pada pelarut tertentu seperti etanol dan kloroform yang tidak dapat larut dalam asam amino. Sedangkan glisin dapat larut dalam NaOH, HCl, dan H2O. Asam amino diklasifikasikan  berdasarkan gugus R. Biasanya bersifat hidrofobuk, polar dan nonpolar, serta ada tidaknya gugus terionisasi. Dalam percobaaan uji ninhidrin dapat disimpulkan ninhidrin jika direaksikan dengan adam amino akan menghasilkan warna biru sampai ungu pekat bila dipanaskan
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar