Keseimbangan Ibadah
Ibadah tidak sebatas menyembah Allah swt. saja. tapi secara umum, ibadah itu dikategorikan menjadi dua macam. Di antaranya, beribadah yang sifatnya berkenaan dalam kehidupan (interaksi sosial) dan beribadah yang sifatnya berkenaan dengan Allah. Ibadah dalam kaitannya interaksi sosial disebut hablun min annas . Sedangkan ibadah langsung kepada Allah disebut hablun min Allah.
Ibadah yang berkaitan dengan interaksi sosial misalnya kita wajib berikhtiar menjemput rejeki untuk kenafkahi keluarga, bergaul secara baik dengan tetangga dan lingkungan sosial, menjalin silaturahim, memberi bantuan materi kepada kegistan-kegiatan positif misalnya untuk pembangunan jalan, masjid, sekolah, rumah yatim piatu dan lain sebagainya. Zakat fitrah, zakat mal, dan amar makruf nahi munkar termasuk ibadah yang erat kaitannya dengan kepe ringan sosial.
Tidak sedikit orang yang salah memaknai ibadah. Mereka menganggap ibadah hanyalah sebatas acara ritual, misalnya shalat, berdzikir di mesjid, berangkat hati atau istighasah secara berjamaah. karena anggapan yang tidak benar itu, sebagian orang cenderung untuk melupakan urusan duniawi sama sekali. Akibatnya, kewajiban sosial terabaikan. Sehingga mereka jadi tersisihkan dalam kelompok sosial. kehadirannya tidak bermanfaat, tetapi justru menambah beban disebabkan ke alasan dalam berikhtiar. Kita sering lupa, bahwa manusia diwajibkan untuk berikhtiar dalam menjemput rejeki. Bukankah Rasulullah saw. menganjurkan, " Beribadahlah kamu kepada Allah seakan-akan mati besok pagi. Dan bekerjalah ( dengan tekun) seolah-olah engkau hidup seribu tahun lagi."
Sementara itu, di sisi lain ada orang yang terlalu bersemangat mengejar kekayaan sehingga siang malam membanting tulang. Sepertinya tak ada waktu menghadap Allah. Ini juga tidak boleh. Ketidakseimbangan membuat rejeki tidak jarokaj. Membuat hidup tidak nyaman dan tidak sejahtera.
Ibadah itu harus balance. Begitu juga hidup harus seimbang antara kepentingan dunia dan akhirat, antara kepentingan terhadap manusia dan kepentingan terhadap Tuhan. Karenanya ibadah yang bersifat khusus ( berhubungan dengan Allah) dilakukan dengan sungguh -sungguh . Ibadah yang berkenaan dengan interaksi sosial pun demikian, harus sunggih-sungguh. Setiap langkah dan keputusan harus mempertimbangkan amar makruf. Jika mampu menjalankan yang demikian, maka surga dunia dan akhirat berada dalam genggaman kita.
Bersungguh-sungguh beribadah, terutama mendekatkan diri kepada Allah swt. Sebab dengan ibadah secara ikhlas dan serius, dapat memudahkan datangnya rejeki.
Takut dan Berharap
Ibadah bisa dilakukan dengan sungguh-sungguh jika kita meraih hati agar memiliki rasa takut dan rada harap kepada Allah swt.
Rada takut kepada Allah harus direalisasikan dalam bentuk kepatuhan. Rasa takut ini harus berpegang teguh. Jangan sampai terlepas dari dalam keadaan bahaya. Kita akan dipermainkan oleh hawa nafsu dan cenderung malas menjalankan ibadah.Hika rasa Malas ini mengalahkan nurani, niscaya kita senantiasa digusur agar menjauhi Allah swt.
Dampak positif dari rasa takut kepada Allah ini ialah menjadikan kira senantiasa penuh me jalankan perintahnya dan tidak merasa berat meninggalkan larangan ya. kita akan berusaha menjaga diri agar tidak berbuat maksiat. Dengan demikian, akhlak mulia menghiasi diri kita. Apabila kita telah memiliki akhlak mulia, semakin sudahlah membangun akses dan koneksi dalam rangka menjemput rejeki.
Dalam kaitannya menjemput rejeki, pasti kira selalu berhati-hati , jangan sampai terjerumus pada cara-cara haram atau dibuat. Terhadap orang lain, misalnya relasi dan sebagainya, kita berusaha untuk jujur, berkata baik dan selalu ingin menyenangkan mereka. Bila hendak berbuat buruk, kita teringat Allah dan kuta tentunya takut kepadanya.
Usahakan setiap saat selalu merasa diawasi oleh Allah swt. dalam setiap pengambilan keputusan atau setiap merealisasikan keputusan itu selalu Allahmengetahuinya. Dengan kendati ini, insya Allah kita menjadi orang selamat dan rejeki yang kita upayakan bersih dari haram.
-
KESEIMBANGAN IBADAH Admin November 24, 2018
You might also like
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar