-->
  • KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP



    1. Keanekaragaman Makhluk Hidup

    a. Keanekaragaman Tingkat Gen
    - Makhluk hidup tersusun atas unit satuan terkecil yang kita kenal sebagai sel.
    -Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda.
    Pada prinsipnya bahan penyusun Gen setiap makhluk hidup adalah sam, namun jumlah dan susunannya yang berbeda-beda sehingga menampilan sifat-sifat yang berbeda-beda pula.
     Gambar : Contoh Keanekaragaman Tingkat Gen

    b. Keanekaragaman jenis


    -Variasi warna pada ikan dan warna bunga menunjukkan adanya variasi dalam tingkatan jenis makhluk hidup.
    - variasi ini disebabkan karena adanya rekomninasi (pencampuran) gen-gen dalam jenis tersebut sehingga melahirkan variasi yang lebih beragam.




    c. Keanekaragaman tingkat ekosistem
    - Suatu ekosistem terdiri dari komunitas hewan, tumbuhan dan mikroorganisme beserta lingkungan abiotic dimana semua makhluk hidup tersebut berrada.
    - kedua komponen ini saling berinteraksi satu dengan lainnya dengan berbagai cara yang berpern dalam siklus materi dan energy. Keanekaragaman ekosistem dapat dilihat dari variasi ekosistem berdasarkan batas geografi.



    2. Klasifikasi Makhluk Hidup

    a. Sistem Klasifikasi
    - Suatu kajian tentang pengelompokkan makhluk hidup ke dalam tingkatan atau takson tertentu disebut taksonomi.
    -Seorang tokoh yang dikenal sebagai Bapak taksonomi adalah Carolus Linnaeus ( 1707-1778)
    - Seiring dengan perkembangan ilmu klasifikasi makhluk hidup, system klasifikasi dapat dibedakan berdasarkan cara dan tujuannya, yaitu:

    1. System klasifikasi buatan (artificial)
    Didasarkan pada pertimbangan secara sekehendak hati para ahli taksonomi dengan melihat habitat (tempat hidup) dan nilai guna dari makhluk hidup tersebut.
    2. System klasifikasi alamiah (natural) system ini didasarkan pada kesamaan morfologi secara fenotip yang ada hubungannya dengan makhluk hidup yang sesungguhnya.
    3. System klasifikasi ecolusi (filogenik)
    System klasifikasi ini lebih menekankan aspek hubungan kekerabatan dan sejarah perkembangan evolusi makhluk hidup yang ada sekarang.

    b. Sistem Binominal Nomenclatur
    - Pada pertengahan abad ke-18 (1707-1778) Carolus Linnaeus. Menunjukkan system penamaan makhluk hidup dalam tulisannya ‘system nature” dengan istilah”:Binomialnomenclatur” (bi= dua, nomen= nama) artinya tata nama seluruh organisme ditandai dengan nama ilmiah yang terdiri dari dua kata latin atau yang dilatinkan.
    - Kata pertama menunjukkan genus, yang penulisannya dimulai dengan huruf besar kata kedua merupakan “epitethonspesificum” artinya penunjukkan jenis (spesies) yang penulisannya  ddimulai dengan huruf kecil. Misalnya untuk nama ilmiah kucing: Felisdomesticus. Fellis menunjukkan genus, sedangkan domesticus merupakan ciri khususnya, yang berarti sejenis hewan yang dipelihara di dalam rumah.

    c. Tingktan/Takson makhluk hidup
    - Kelompok taksonomi pada takson yang sama memiliki kategori yang sama. Urutan takson dari yang tertinggi sampai terendah seperti beriut ini:
    Kingdom                     : kerajan/duni Phylum/division
    Classis                         : kelas
    Ordo                            : bangsa
    Familia                        : keluarga
    Genus                          : marga
    Species                        : jenis

    d. Klasifikasi Makhluk hidup berdasarkan Kingdom
    Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker merumuskan 5 kingdom klasifikasi makhluk hidup yang sekarang banyak digunakan yang meliputi: Monera, Protista, Fungi, Animalia dan Plantae.

    3. Pelestarian Keanekaragaman Hayati
    - Upaya melestarikan keanekaragaman flora dan fauna dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
    1. Pelestarian in-situ, artinya kita meletarikan flora dan fauna dalam habitat aslinya.
    2. Pelestarian ex-situ, artinya kita melestarikan flora dan fauna di luar habitat aslinya.
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar