Kondisi
ini biasanya memengaruhi orang-orang yang obesitas, orang dengan diabetes,
orang yang sedang menjalani diet yang buruk, secara fisik tidak aktif, dan
mengonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi. Untungnya, serangan jantung dapat
dicegah. Mendeteksi tanda-tandanya secara dini dapat membantu mengurangi risiko
kematian. Jika diperhatikan, sebenarnya ada tanda peringatan yang mungkin
muncul bahkan berbulan-bulan sebelum serangan jantung terjadi. CDC mengatakan
hampir 47 persen dari semua kematian jantung mendadak di AS terjadi di luar
rumah sakit.
Memantau
tanda-tanda peringatan dan mencari perawatan dapat membantu meningkatkan
peluang bertahan hidup. Berikut delapan tanda serangan jantung yang penting
diketahui:
1.
Detak jantung tak teratur
Foto:shutterstock |
Detak jantung yang tidak teratur yang berlangsung 1
hingga 2 menit dapat mengindikasikan serangan jantung yang semakin dekat.
Munculnya gangguan irama jantung atau aritmia, yang juga disertai dengan
kecemasan, terutama pada wanita. Jika perubahan mendadak dalam detak jantung
membuatmu merasa pusing dan lelah, kunjungi dokter untuk perawatan segera.
2.
Keringat berlebihan
Orang yang berisiko tinggi terkena serangan jantung mungkin
berkeringat lebih banyak dari orang normal di siang hari dan di malam hari. Ini
terjadi meskipun suhu udara atau tak terlalu panas dan sedang tidak melakukan
banyak gerakan. Gejala ini biasanya menyerang wanita. Baca juga: Manfaat
Liburan, Salah Satunya Kurangi Risiko Serangan Jantung
3.
Sakit perut
Foto:pexels.com |
Nyeri perut didiagnosis pada 50 persen kasus serangan jantung. Baik
pria maupun wanita mungkin mengalami mual, baik pada saat perut kosong maupun
penuh, merasa kembung atau perut kembung berminggu-minggu sebelum masalah
jantung muncul. Indikasi umum bahwa nyeri perut dikaitkan dengan serangan
jantung potensial adalah bahwa kondisi tersebut berhenti dan kembali dalam
waktu yang singkat.
4.
Kelelahan
Ini biasanya memengaruhi lebih banyak wanita daripada pria. Ini bisa
menjadi tanda serangan jantung ketika kamu merasa kelelahan luar biasa,
meskipun melakukan aktivitas kecil. Diperkirakan 70 persen wanita mengalami
kelelahan. Ini dapat menyebabkan kelelahan ekstrem dan kurangnya energi dan
motivasi. Tingkat kelelahan umumnya meningkat pada akhir hari.
5.
Masalah Pernapasan
Foto:pexels.com |
Kondisi yang disebut dyspnea terjadi ketika orang berjuang untuk mengambil napas dalam-dalam dan mendapatkan cukup udara ke paru-paru mereka. Ini berkontribusi hingga 40 persen dari kasus serangan jantung yang tercatat. Dyspnea kemungkinan mulai muncul enam bulan sebelum serangan jantung menyerang, menurut MyLondon. Baca juga: Penyebab Serangan Jantung pada Pria di Bawah 40 Tahun
6.
Insomnia
Banyak orang yang mengalami serangan jantung dilaporkan mengalami
masalah tidur yang mengarah ke kejadian tersebut. Mereka juga merasakan tingkat
kecemasan yang tinggi dan kurangnya konsentrasi. Insomnia yang berhubungan
dengan jantung mungkin melibatkan kesulitan memulai tidur, sulit tidur nyenyak,
dan bangun pagi.
7.
Rambut rontok
Foto:pexels.com |
Semua orang tahu bahwa ambut rontok adalah efek penuaan. Namun,
dalam beberapa kasus juga bisa menjadi gejala serangan jantung. Para ahli
mengatakan, seseorang bisa tiba-tiba kehilangan rambut karena kadar hormon
stres kortisol yang lebih tinggi dalam tubuh mereka. 8. Sakit dada Rasa sakit
biasanya memengaruhi lengan kiri, rahang bawah, leher, bahu atau perut. Namun,
mungkin sulit untuk mengidentifikasi nyeri dada sebagai gejala serangan
jantung, karena hanya pasien yang dapat mengidentifikasi daerah yang terasa
nyeri. Ketika seseorang mengalami serangan jantung, berikan aspirin untuk
membantu mengencerkan darah dan meningkatkan alirannya. Namun, penting untuk
bertanya apakah mereka alergi terhadap obat untuk menghindari komplikasi lain.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Tanda Awal Serangan Jantung yang Penting Diketahui", https://lifestyle.kompas.com/read/2019/11/24/194153120/8-tanda-awal-serangan-jantung-yang-penting-diketahui?page=all.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar