BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pendidikan sebagai gejala sosial dalam kehidupan
berkaitan erat dengan masalah individual, sosial, dan kultural. Dengan
penerapan otonomi bidang pendidikan, otomatis terjadi perubahan pengelolaan
pendidikan dari yang bersifat sentralistik menjadi desentralistik. Hal itu
tentu memunculkan problematika yang sangat beragam. Untuk memecahkan
problematika tersebut, diperlukan metode yag khusus dalam bidang pendidikan.
Salah satunya dengan menggunakan metode penelitian pendidikan.
Penelitian pada dasarnya adalah suatu
kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan
menerapkan metode ilmiah. Sedangkan penelitian ilmiah adalah proses memecahkan
masalah dengan menerapkan metode ilmiah. Makalah ini membahas tentang metode
Penelitian & Pengembangan yang berisi langkah-langkah serta contoh
pelaksanaannya.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa
pengertian penelitian R&D?
2.
Apa
tujuan penelitian R&D?
3.
Bagaimanakah
tahap-tahap penelitian R&D?
4.
Apa
saja model-model penelitian R&D?
5.
Bagaimanakah
R&D dalam pendidikan?
6.
Bagaimanakah
skripsi hasil kerja R&D?
7.
Bagaimanakah
contoh pelaksanaan R&D?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui
pengertian penelitian R&D.
2.
Mengetahui
tujuan penelitian R&D.
3.
Mengetahui
tahap-tahap penelitian R&D.
4.
Mengetahui
model-model penelitian R&D.
5.
Mengetahui
R&D dalam pendidikan.
6.
Mengetahui
skripsi hasil kerja R&D.
7.
Mengetahui
contoh pelaksanaan R&D.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN R&D
Sugiyono
(2009:407) berpendapat bahwa, metode penelitian dan pengembangan adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian
yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan
untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat
luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan produk tersebut
(digunakan metode eksperimen).
Lebih
lanjut Borg and Gall (dalam Sugiyono:2009:11) menyatakan bahwa untuk penelitian
analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik
sering digunakan metode penelitian dasar (basic research). Selanjutnya untuk
menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen
atau action research. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses
pengujian produk dengan eksperimen tersebut dinamakan penelitian terapan
(applied research). Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan,
mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.
Jadi
penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years).
Penelitian Hibah Bersaing (didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi),
adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan
adalah metode penelitian dan pengembangan. Produk yang ditemukan bisa berupa
model, pola, prosedur, sistem. R&D adalah Pendekatan penelitian dan pengembangan
merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk-produk pendidikan. Pendekatan penelitian dan pengembangan seringkali
disebut research based development dan penelitian dan pengembangan R&D
berbeda dengan penelitian pengembangan (developmental research). Dalam bidang
pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya
banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan
2.2 TUJUAN R&D
Menurut
Gay, Mills dan Airasian (2009: 18) dalam bidang pendidikan tujuan utama
penelitian dan pengembangan (R&D) bukan untu merumuskan atau menguji teori,
tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di
sekolah-sekolah.
Selain
itu, tujuannya adalah untuk menjembatani kesenjangan antara sesuatu yang
terjadi dalam penelitian pendidikan dengan praktik pendidikan dan menghasilkan
produk penelitian yang dapat digunakan untuk mengembangkan mutu pendidikan dan
pembelajaran secara efektif.
2.3 TAHAP-TAHAP RESEARCH AND
DEVELOPMENT
Borg & Gall
(1983:775) mengembangkan 10 tahapan dalam mengembangkan model, yaitu:
1. Research and information collecting, yang termasuk dalam langkah ini antara
lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, pengukuran
kebutuhan, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan untuk merumuskan
kerangka kerja penelitian;
2. Planning, termasuk dalam langkah ini menyusun
rencana penelitian yang meliputi merumuskan kecakapan dan keahlian yang
berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap
tahapan, desain atau langkah-langkah penelitian dan jika mungkin/diperlukan
melaksanakan studi kelayakan secara terbatas;
3. Develop preliminary form of product, yaitu
mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam
langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku
petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung. Contoh
pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi;
4. Preliminary field testing, yaitu melakukan
ujicoba lapangan awal dalam skala terbatas, dengan melibatkan 1 sampai dengan 3
sekolah, dengan jumlah 6-12 subyek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis
data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket;
5. Main
product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang
dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin
dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam
ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diuji
coba lebih luas.
6. Main field testing, biasanya disebut ujicoba
utama yang melibatkan khalayak lebih luas, yaitu 5 sampai 15 sekolah, dengan
jumlah subyek 30 sampai dengan 100 orang. Pengumpulan data dilakukan secara
kuantitatif, terutama dilakukan terhadap kinerja sebelum dan sesudah penerapan
ujicoba. Hasil yang diperoleh dari ujicoba ini dalam bentuk evaluasi terhadap
pencapaian hasil ujicoba (desain model) yang dibandingkan dengan kelompok
kontrol. Dengan demikian pada umumnya langkah ini menggunakan rancangan
penelitian eksperimen;
7. Operational product revision, yaitu melakukan
perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil ujicoba lebih luas, sehingga produk yang
dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;
8. Operational field testing, yaitu langkah uji
validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan. Dilaksanakan pada 10
sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 samapi dengan 200 subyek. Pengujian
dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya.
Tujuan langkah ini adalah untuk menentukan apakah suatu model yang dikembangkan
benar-benar siap dipakai di sekolah tanpa harus dilakukan pengarahan atau
pendampingan oleh peneliti/pengembang model;
9. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan
akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final);
10.Dissemination and implementation, yaitu langkah
menyebarluaskan produk/model yang dikembangkan kepada khalayak/masyarakat luas,
terutama dalam kancah pendidikan. Langkah pokok dalam fase ini adalah
mengkomunikasikan dan mensosialisasikan temuan/model, baik dalam bentuk seminar
hasil penelitian, publikasi pada jurnal, maupun pemaparan kepada skakeholders
yang terkait dengan temuan penelitian.
Table.langkah Penelitian
Dan Pengembangan Menurut Borg Dan Gall:
Langkah
Utama Borg & Gall
|
10
Langkah Borg & Gall
|
Penelitian Dan
Pengumpulan Informasi ( Research An Information Collecting )
|
1. Penelitian
Dan Pengumpulan Informasi
|
Perencanaan (Palnning)
|
2. Perencanaan
|
Pengembangan Bentuk
Awal Produk (Develop Preliminary Form Of Product)
|
3. Pengembangan
Bentuk Awal Produk
|
Uji Lapangandan
Revisi Produk (Field Testing And Product Revision)
|
4. Uji
Lapangan Awal
|
5. Revisi
Produk
|
|
6. Uji
Lapangan Utama
|
|
7. Revisi
Produk Operasional
|
|
8. Uji
Lapangan Operasional
|
|
Revisi Prduk
Akhir (Final Product Revision)
|
9. Revisi
Produk Akhir
|
Diseminasi Dan
Implementasi (Dissemination And Implementation)
|
10. Diseminasi
Dan Implementasi
|
Menurut
Sugiono (2007: 297) langkah-langkah penelitian dan pengembangan meliputi:
1. Identifikasi
masalah
2. Pengumpulan
informasi
3. Desain
produk
4. Validasi
desain
5. Perbaikan
desain
6. Uji
coba produk
7. Revisi
produk
8. Uji
coba pemakaian
9. Revisi
produk tahap akhir
10. Produk
massal
2.4 MODEL-MODEL R&D
1.
Model
Dick & Carey
Model pendekatan sitem yang dirancang oleh Walter Dick dan
Lou Carey, yang dipelihatakan pada gambar 8.3
2.
Model
Jolly & Bolitho
Jolly dan Bolitho dalam Tomlinson (1998: 97-98) berusaha
merangkum berbagai langkah yang dilibatkan dalam proses penulisan materi ajar
khusus bahasa dalam bentuk sebuah flowchart
berikut:
2.1 R&D DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN
Metode penelitian dan pengembangan telah
banyak digunakan pada bidang-bidang ilmu alam dan teknik. Hampir semua produk
teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat terbang,
senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bangunan gedung bertingkat dan
alat-alat rumah tangga yang modern diproduk dan dikembangkan melalui penelitian
dan pengembangan. Namun demikian metode penelitian bisa juga digunakan dalam
bidang ilmu-ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi, manajemen dan pendidikan
Berikut diberikan beberapa contoh judul
penelitian pendidikan yang menggunakan R & D. Judul harus mencerminkan
produk yang akan dihasilkan.
1.
Pengembangan Bahan Ajar Sains Bilingual
Berbasis Web dengan Portal Elearning Moodle untuk Siswa SMP SBI.
2.
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis
Web pada Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Pertama.
3.
Pengembangan Pembelajaran Biologi Berbasis
Internet di SMA.
4.
Pengembangan Bahan Fasilitasi
Pemberdayaan Kelompok Kerja Guru SD pada Mata Pelajaran Matematika Berbasis
Open-Ended.
5.
Pengembangan Model Manajemen Pelatihan
Program Pendidikan Kecakapan Hidup Berbasis Kewirausahaan Potensi Keunggulan
Lokal dalam Rangka Rintisan Desa Vokasi.
6.
Pengembangan Model Manajemen Kurikulum
Pembelajaran Berbasis Masalah.
7.
Pengembangan Model Link and Match
Kompetensi Berbasis DUDI Lulusan SMK.
8.
Pengembangan Model Pembelajaran Program
Produktif SMK.
9.
Pengembangan Model Penghitungan Biaya
Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) di Pendidikan Dasar
10.
Kinerja guru Matematika Pascasertifikasi
Berbasis Kompetensi dan Pengembangan Profesionalismenya melalui CPD PTK pada
SMP.
2.2 SKRIPSI
HASIL KERJA PENGEMBANGAN
Skripsi yang disusun berdasarkan hasil kerja
pengembangan(proyek) terdiri atas dua bagian, yaitu:
Bagian I : memuat kajian analitis
pengembangan proyek. Kajian
analitis ini dituangkan dalam 5 bab sepeti terlihat
pada format Bagian I
Bagian II :
memuat produk yang dihasilkan dari
kegiatan
pengembangan seperti telah dispesifikai dalam Bagian I
Bagian I dan II disusun dalam naskah trpisah, sedangkan penjilidannya
dapat disatukan.
Format
Bagian I
Bagian
Awal Skripsi Hasil Pengembangan
Hal-hal yang
termasuk dalam bagian awal adalah:
1. Halama sampul
2. Lembar logo
3. Halaman judul
4. Lembar persetujuan:
c) Lembar persetujuan
pembimbing
d) Lembar persetujuan dan
pengesahan
5. Abstrak
6. Kata pengantar
7. Daftar isi
8. Daftar table
9. Daftar gambar
10. Daftar lampiran
11. Daftar lainnya
Bagian Inti Hasil Pengembangan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pengembangan
1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan
1.5 Pentingnya Pengembangan
1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1.7 Definisi Istilah
1.8 Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
2.1
……………………..
2.2…………………….
2.3……………………..
BAB III METODE
PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan
3.2 Prosedur Pengembangan
3.3 Uji Coba Produk
3.3.1 Desain Uji Coba
3.3.2 Subjek Uji Coba
3.3.3 Jenis Data
3.3.4 Instrumen Pengumpul
Data
3.3.5 Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL
PENGEMBANGAN
4.1 Penyajian Hasil Uji
Coba
4.2 Analisi Data
4.3 Revisi Produk
BAB V PENUTUP
5.1 Kajian Produk yang telah direvisi
5.2 Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan
Produk Lebih Lanjut
Inti skripsi hasil pengembangan (proyek) dituangkan
dalam lima bab. Secara beruntun, Bab I mengemikakan uraian-uraian pendahuluan,
Bab II memaparkan hasil kajian teori-teori dan temuan-temuan empiris yang
relevan dalam proyek yang dikembangkan, Bab III memaparkan metode yang
digunakan oleh pengembang untuk menghasilkan proyek; Bab IV memaparkan
hasil-hasil pengembangan, dan Bab V memaparkan (1) kajian hasil pengembangan
untuk keperluan pemanfaatan dan (2) saran pemanfaatan, diseminasi, dan
pengembangan produk lebih lanjut diseminasi.
Bagian
Akhir Skripsi Hasil Pengembangan
Pada bagian
akhir skripsi kajian pustaka termuat
1.
Daftar Rujukan
2.
Pernyataan
Keaslian Tulisan
3.
Lampiran-Lampiran
4.
Riwayat Hidup
Format Bagian II
Format bagian II tidak bisa disajikan secara seragam. Format akan
tergantung pada produk apa yang dikembangkan, bagaimana spesifikasinya, dan
bagaimana model serta prosedur pengembangannya. Mahasiswa dipersilakan
mengembangkan diri.
2.7 CONTOH
PELAKSANAAN R&D
1.
Judul Penelitian
Pengembangan Modul
Cetak Berbasis Kompetensi Pada Konsep Kinematika di Kelas XI SMA/MA.
2.
Rumusan Masalah
Bagaimana merancang
modul agar valid, praktis dan efektif sehingga layak digunakan sebagai salah
satu perangkat pembelajaran dalam pembelajaran Fisika di kelas XI di SMA/MA.
3.
Tujuan Penelitian
a. Bahan ajar dalam bentuk modul pembelajaran fisika pada
konsep Kinematika yang valid.
b. Bahan ajar dalam bentuk modul yang praktis sehingga mudah
digunakan dan dipahami dalam pembelajaran fisika pada konsep Kinematika.
c. Bahan ajar dalam bentuk modul yang efektif sehingga tepat
digunakan dalam pembelajaran fisika pada konsep Kinematika.
4.
Metode Penelitian
a.
Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D).
b.
Tahap Penelitian
1.
Tahap studi pendahuluan dengan melakukan
pemilihan jenis produk yang akan
dikembangkan
2.
Tahap pengembangan desai model dengan
membuat prototype produk
3.
Tahap validasi sesuai dengan prosedur
penelitian
c.
Validator
a) Dosen
Dosen
sebagai salah satu pihak yang bertindak sebagai validator adalah dosen jurusan
Fisika FMIPA UNP yang bersedia untuk menilai kelayakan bahan ajar yang telah
dirancang. Tiga orang dosen ini bertindak sebagai pakar dari pengembangan bahan
ajar ini. Tiga Dosen
ini terdiri atas pakar materi dan pakar pembelajaran.
b) Guru
mata pelajaran fisika
Guru
mata pelajaran fisika yang bertindak sebagai validator pada penelitian ini
adalah guru mata pelajaran fisika di SMA/MA.
c) Siswa
Siswa
yang bertidak sebagai validator pada penelitian ini adalah siswa kelas XI
semester 1 SMA Negeri 1 X Koto Singkarak yang terdaftar pada tahun ajaran
2009/2010
5. Prosedur Penelitian
6. Instrumen Penelitian
Instrumen
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket.
7. Teknik Analisa Data
Layak atau tidaknya suatu bahan ajar dapat dilihat
dari data angket-angket yang digunakan dalam bentuk skala Likert.
Keterangan
:
x
= Rata-rata responden
N
= Jumlah responden
∑x
=
Jumlah nilai responden
r
= Nilai kelayakan
Nilai
kelayakan media berdasarkan nilai kelayakan pada skala Likert
Penilaian
|
Nilai
|
Sangat layak
|
4,00 – 5,00
|
Layak
|
3,00 – 3,99
|
Kurang layak
|
2,00 – 2,99
|
Tidak layak
|
1,00 – 1,99
|
8. Hasil Penelitian
Modul
Cetak Pembelajaran Fisika
Hasil
dari penelitian ini adalah bahan ajar berupa bentuk modul cetak pembelajaran
Fisika untuk satu kompetensi. Modul ini terdiri dari halaman depan (Cover), kata
pengantar, daftar isi, pembatas modul, serta bagian-bagian modul. Adapun
bagian-bagian modul tersebut adalah, uraian pencapaian kompetensi, materi,
rangkuman, latihan, kunci jawaban latihan, penilaian latihan mandiri, lembar
kegiatan siswa, serta sumber & bahan bacaan.
9. Uji Validitas, Praktikalitas, dan
Efektifitas Bahan
Ajar
a.
Deskripsi dan Analisis Data Angket Uji
KevalidanKepada
Pakar (Dosen) dan
Kepraktisan Guru Fisika.
Masing-masing responden memberikan nilai kelayakan
terhadap modul pembelajaran, dengan rata-rata secara keseluruhan dari 6
responden 80,35, Nilai kelayakan masing-masing responden dalam rentangan
0-100.
b. Deskripsi
dan Analisis Data Angket Uji Keefektifan
kepada Siswa
Distribusi
jawaban angket diperoleh melalui
hasil perhitungan dimana nilai
keefektifan bahan ajar pada tahap uji coba kepada siswa yaitu 4,39 dengan interpretasi
nilai Sangat Layak, ini
berarti siswa menilai modul telah efektif sebagai bahan ajar pada konsep
Kinematika.
10.
Kesimpulan
Pada
penelitian pengembangan bahan ajar cetak ini kesimpulan bahwa :
a. Hasil
penelitian yang diperoleh yakni nilai validitas bahan ajar yang meliputi
validitas isi, validitas konstruk dan validitas teknis bernilai 3,72 pada
tahap uji pakar dengan kriteria valid.
b. Hasil
penelitian mengenai kepraktisan bahan ajar berupa modul dari penilaian
rancangan prototype bahan ajar yang di uji kepada pakar
dapat digunakan dengan revisi kecil atau dengan sedikit revisi, membuktikan
bahan ajar telah praktis. Selain itu data mengenai kepraktisan memiliki nilai
4,33 dengan kriteria sangat praktis.
c. Hasil
penelitian mengenai keefektifan bahan ajar ditunjukkan dari respon positif yang
diperoleh dari guru dan siswa sebagai pengguna produk. Setelah dilakukan revisi
bahan ajar, nilai efektifitas bahan ajar pada tahap uji kepada Guru 4,25 dan
kepada siswa 4,39 dengan kriteria sangat efektif. Rata-rata keefektifan modul
adalah 4,32 dengan kriteria sangat efektif. Guru dan siswa menyimpulkan bahwa
modul sangat efektif digunakan dalam pembelajaran.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari materi ini adalah sebagai berikut:
1.
Metode R&D (Pendekatan penelitian dan pengembangan)
merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk-produk pendidikan.
2.
Tujuan utama penelitian dan pengembangan
(R&D) adalah untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan
di sekolah-sekolah dan untuk menjembatani kesenjangan antara sesuatu yang
terjadi dalam penelitian pendidikan dengan praktik pendidikan dan menghasilkan
produk penelitian yang dapat digunakan untuk mengembangkan mutu pendidikan dan
pembelajaran secara efektif.
3.
Langkah-langkah metode R&D meliputi Penelitian
Dan Pengumpulan Informasi, perencanaan, Pengembangan Bentuk Awal Produk, uji
lapangan awal, revisis produk, uji lapangan utama, revisi Produk Operasional,
uji lapangan operasional, Revisi Produk Akhir dan diseminasi serta
implementasi.
4.
Model-model dari metode R&D meliputi
model Dick & Carey dan model Jolly & Bolitho.
5.
Metode penelitian dan pengembangan telah
banyak digunakan pada bidang-bidang ilmu alam dan teknik. Contohnya yaitu Pengembangan
Bahan Ajar Sains Bilingual Berbasis Web dengan Portal Elearning Moodle untuk
Siswa SMP SBI.
DAFTAR
PUSTAKA
Haryati, sri. 2013. Research And Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model Penelitian Dalam Bidang Pendidikan. http://jurnal.utm.ac.id/index.php/MID/article/viewFile/13/11.
Vol.
37 No. 1, 15 September 2012 : 11-26
Juhanaini,
2012. Research and Development MetodePenelitian dan pengembangan. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196005051986032-JUHANAINI/Presentasi_Research_and_Development.pdf
Ghufron, anik. 2011. Pendekatan
Penelitian Dan Pengembangan (R&D) Di Bidang Pendidikan Dan Pembelajaran. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/HAND%20OUT%20MODEL%20%20R%20&%20D.pdf
Muhson, ali. RESEARCH & DEVELOPMENT. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ali%20Muhson,%20S.Pd.,M.Pd./14%20R&D%202013.pdf
DAFTAR
PUSTAKA
Haryati, sri. 2013. Research And Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model Penelitian Dalam Bidang Pendidikan. http://jurnal.utm.ac.id/index.php/MID/article/viewFile/13/11.
Vol.
37 No. 1, 15 September 2012 : 11-26
Juhanaini,
2012. Research and Development MetodePenelitian dan pengembangan. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196005051986032-JUHANAINI/Presentasi_Research_and_Development.pdf
Ghufron, anik. 2011. Pendekatan
Penelitian Dan Pengembangan (R&D) Di Bidang Pendidikan Dan Pembelajaran. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/HAND%20OUT%20MODEL%20%20R%20&%20D.pdf
Muhson, ali. RESEARCH & DEVELOPMENT. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ali%20Muhson,%20S.Pd.,M.Pd./14%20R&D%202013.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar