-->
  • Permasalahan Dalam Belajar

    Permasalahan Dalam Belajar



     Pada era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sudah tidak terbendung lagi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi kehidupan manusia sehingga akan menuntut peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai bagian yang terintegrasi dari perkembangan ipteks itu sendiri. Perkembangan ipteks banyak diawali dari bangku sekolah. Oleh sebab itu, guru sebagai agen pembelajaran di dalam kelas dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajarannya.

    Menurut (Sofyan, 2012:4) dalam (Sadikin, 2017:74) Pendidikan secara umum adalah proses pendewasaan individu melalui pengalaman hidup. Di dalam proses pendewasaan itu individu melakukan berbagai aktivitas yang dinamakan pengalaman atau belajar yang membentuk berbagai hal mulai dari berpikir, bergerak, merasa dan berbicara. Pendidikan bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi fisik, mental maupun emosional. Sumber jurnal (https://online-journal.unja.ac.id/biodik/article/view/6120)
    Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakkan seluruh komponen yang menjadi subsistem dalam suatu sistem  mutu pendidikan. Kemudian Herlambang, dkk (2018:96) juga menjelaskan bahwa  untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkecimpung dalam bidang pendidikan  yaitu guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di sekolah. Guru harus memiliki kompetensi pedagogik yang diperlukan untuk pengajaran (Sadikin, A, 2017). Guru yang profesional adalah guru yang selalu mengevaluasi hasil mengajarnya.  Begitu pula dengan perangkat pembelajaran. Guru dapat mengevaluasi dirinya sendiri sejauh mana perangkat pembelajaran yang telah dirancang teraplikasi di dalam kelas. Evaluasi tersebut penting untuk terus meningkatkan profesionalime seorang guru. Kegiatan evaluasi bisa dimulai dengan membandingkan dari berbagai aktivitas di kelas, strategi, metode atau bahkan langkah pembelajaran dengan data yang ada di perangkat pembelajaran. Sumber artikel ilmiah (https://online-journal.unja.ac.id/biodik/article/view/6126)
    Berkaitan dengan permasalahan pendidikan, dalam kegiatan belajar-mengajar tenaga pendidik seharusnya meningkatkan profesionalitasnya dalam mengajar peserta didik. Tentu saja ada salah dan ada benarnya dalam strategi dalam mengajar ataupun metode pembelajaran yang mana digunakan. Berbagai upaya dan penelitian disuguhkan untuk meminimalisir kekurangan yang terjadi pada proses mengajar. Seperti penggunaan media belajar, model pembelajaran, strategi, metode, alat peraga, praktikum dll.
    Namun masih ada segelintir peserta didik (siswa, mahasiswa) yang kesulitan dalam memahami pembelajaran.


    Bakat, dan minat peserta didik tidak bisa disamakan, kemauan mereka tidak sepenuhnya sama. terlebih lagi siswa yang pasif, daya serap siswa yang rendah, kepercayaan siswa pada tenaga pendidik, siswa yang hanya mengikuti saja, siswa yang ingin mendapatkan pujian, kurangnya disipln siswa, serta karaker dari siswa harus di pahami oleh tenaga pendidik. Hal ini juga di jelaskan penelitian yang dilakukan oleh Yanti,dkk (2018:111) bahwa guru mengalami kesulitan dalam merancang langkah-langkah pembelajaran, dalam mengalokasikan waktu, dan dalam menyesuaikan metode pembelajaran. Hasil wawancara dengan guru yang sudah tua belum terlalu paham dengan pembelajaran kurikulum 2013. Dari hasil angket penelitian yang dilakukan Fitiyani, dkk. mengalami kesulitan dalam penilaian diakibatkan karena banyaknya item yang dinilai  pada saat kegiatan mengajar terutama dalam menilai sikap dan keterampilan tidak semua tercover. Sumber artikel (https://online-journal.unja.ac.id/biodik/article/view/6124)
    Permasalahan umum ini juga dikaitkan oleh perangkat pembelajaran yang digunakan oleh tenaga pendidik.Tidak semua perangkat pembelajaran yang digunakan sama, mengingat kebutuhan belajar oleh peserta didik itu juga berbeda. Menurut Winarno, dkk (2018:23) Kemampuan menyusun perangkat pembelajaran secara mandiri sangat diperlukan karena guru sendiri  yang tahu keadaan siswanya, keadaan sarana dan prasarana di sekolahnya, dan keadaan lingkungan di sekitarnya. Ketika seorang guru menyusun perangkat pembelajaran sendiri, maka perangkat pembelajaran tersebut akan sesuai dengan keadaannya nyata di sekolah sehingga diharapkan pelaksanaan pembelajaran berjalan efektif. Apabila perangkat pembelajaran diambil dari sekolah lain atau bahkan dari daerah lain, maka isi dari perangkat pembelajaran belum tentu cocok dengan keadaan di sekolah dimana guru tersebut mengajar. Sumber artikel (https://online-journal.unja.ac.id/biodik/article/view/5505)
    Permasalah yang berkaitan dengan profesionalitas tenaga pendidik dan perbedaan kemampuan peserta didik tentunya akan membawa pengaruh yang besar dalam menghadapi sistem pendidikan di negara ini. Tenaga pendidik yang pandai, baik penguasaan materi, metode atau perangkat belajar yang digunakan, sikap dan perilaku yang dapat disenangi oleh peserta didik akan memberikan perubahan kearah yang lebih positif untuk peserta didik. Maka dari itu solusi yang perlu dicari saat ini adalah bagaimana sebuah sistem pemerintah bisa mendukung perubahan kearah yang lebih baik dengan dunia pendidikan, baik dari segi tenaga pendidik maupun peserta didik itu sendiri.

  • You might also like

    2 komentar: